Selasa, 13 April 2010

Cinta dan Kasih Sayang

Kasih sayang, dan cinta merupakan milik semua orang. Manifestasi dari kasih sayang dan cinta dapat menciptakan lingkungan yang tentram. Karena setiap individu menyadari makna yang paling hakiki dari rasa kasih sayang dan cinta. Dengan kasih sayang kita akan selalu menghargai karya orang lain.Dengan cinta kita selalu menjaga lingkungan yang harmonis. Lingkungan yang harmonis berarti lingkungan yang berimbang dan jauh dari perusakan.

Didunia ini manusia membutuhkan orang lain membuatnya merasa dihargai, disayangi dan diperhatikan. Setiap orang pasti memiliki rasa cinta tak peduli orang itu berumur berapa, tak peduli status sosial, dan tak peduli apapun yang dimilikinya. Cinta datang tak diundang, dia datang dengan sendirinya. Hidup akan menjadi lebih indah jika terdapat cinta diantara setiap manusia seperti sepasang kekasih, cinta anak terhadap orang tuanya, cinta guru terhadap muridnya dan cinta persahabatan. Cinta itu tak dapat dinilai dengan nominal tetapi cinta itu hanya bisa dirasakan oleh orang yang merasakan cinta. Rasa cinta itu tidak hanya dengan perkataan di mulut atau tulisan tetapi cinta dapat ditunjukan dengan bagaimana cara seseorang melakukanhal yang tulus terhadap orang yang disayanginya. Karena cinta itu tulus apa adanya dan saling mengerti. Cinta terkadang sulit diungkapkan dengan kata-kata tetapi tanpa diungkapkan seseorang akan menyadari akan hadirnya cinta. Cinta itu pasti menyayangi dan mengasihi. Seseorang akan rela melakuan apapun demi apa yang dia sayangi dan dia kasihi. Rasa cinta selalu berhubungan dengan perasaan sedih, gembira maupun kecewa. Karena rasa cinta kita dapat menahan rasa egois, rasa benci, rasa tidak percaya dan sebagainya. Cinta memiliki dua sisi, sisi negatif dan positif. Sisi negatif dari dari cinta salah satunya seseorang dapat melakukan hal yang terburuk apapun jika kecewa dan rasa cinta dan salah satu dari sisi positifnya cinta dapat menambah semangat hidup dan membuat hidup seseorang lebih bermakna. Rasa cinta dan kasih sayang takan ada batasnya, alangkah bahaganya memiliki rasa cinta dan saling menyayangi. Cinta ada dua jenis cinta yag dapat hilang dan cinta yang tidak akan hilang, cinta yang hilang seperti cinta sepasang kekasih. Ada awal ada akhir tetapi cinta yang dapat hilang akan terasa sakit jika berada diposisi akhir, karena rasa itu bisa menjadi sebuah kenangan yang indah atau sebuah kebencian, tetapi cinta yang tidak dapat hilang cinta abadi dan cinta sejati. Dalam hal didunia nyata cinta sejati hanya dimiliki oleh orang tua dan anaknya. Orang tua akan selalu mencintai anak-anak mereka dengan sepenuh hati sampai ajal menjemputnya. Rasa sayang dapat mengalahkan permusuhan yang ada. Itulah sedikit penjelasan tentang arti cinta dan kasih sayang.

Cinta dan kasih sayang tidak lepas dari kemesraan. Kemesraan merupakan salah satu cara untuk menunjukkan rasa cinta dan sayang seseorang terhadap orang yang disayangi dan dicintainya. Kemesraan itu terlihat dari kedekatan antara orang yang saling mencintai dan menyayangi, itu ditunjukkan dengan cara melakukan kegiatan bersama yang dapat memperkuat rasa cinta dan rasa sayang.

Kemesraan itu dapat timbul apabila kedua orang yang saling mencintai dan menyayangi dengan sepenuh hati mereka. Kemesraan yang terjadi dapat hilang apabila cinta yang ada di diri mereka hilang. Kemesraan dapat membuat orang merasa bahagia karena dia merasakan akan hadirnya cinta dihatinya. Seseorang cenderung lebih sering mengungkapkan perasaannya ketika bermesraan dengan orang yang disayanginya.

Stratifikasi Sosial

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Definisi sistematik antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J. Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max Weber.

Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial

Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut.

Ukuran kekayaan

Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, barang siapa tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.

Ukuran kekuasaan dan wewenang

Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.

Ukuran kehormatan

Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.

Ukuran ilmu pengetahuan

Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.

Manusia sebagai Makhluk Ekonomi

Tahukah kamu Ekonomi itu? Menurut Ensiklopedi Indonesia, kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani oikonomia yang berarti rumah tangga. Secara etimologi istilah ekonomi berasal dari kata oikonomia yang merupakan kata majemuk dari dua kata ‘oikos dan nomos.’ Oikos artinya rumah, dan nomos artinya aturan, Jadi secara etimologi ekonomi berarti aturan rumah tangga atau ilmu yang mengatur rumah tangga.
Ilmu ekonomi termasuk kelompok ilmu sosial. Definisi ilmu ekonomi yang sering digunakan “ Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran.“
Manusia juga dikenal sebagai makhluk ekonomi (homo economicus) kerena manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan, tentu saja dengan cara yang rasional sehingga dapat mencapai kesejahteraannya. Dalam setiap kegiatan yang dilakukan tentu ingin memperoleh hasil sesuai yang diharapkan, dan didorong oleh kepentingan mereka sendiri secara individual. Pada hakekatnya juga dalam kehidupannya manusia membutuhkan berbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan manusia yang satu dengan yang lain berbeda ragam dan jumlahnya. Perbedaan ini disebabkan oleh faktor–faktor yang memengaruhinya. Faktor-faktor tersebut antara lain:
  1. Jenis Kelamin dan Usia
    Perbedaan jenis kelamin dan umur pasti akan memengaruhi perbedaan jenis dan jumlah kebutuhan. Perbedaan ini sangat dominan terutama untuk perbedaan umur Anak usia dua tahun akan berbeda kebutuhannya dengan anak usia 15 tahun. Jenis kelamin akan berpengaruh pula pada variasi dan jenis kebutuhan.
  2. Tingkat Pendidikan Seseorang
    Bagi seseorang yang mengutamakan penambahan pengetahuan atau wawasan yang terkait dengan latar belakang pendidikan akan berpengaruh pada kebutuhannya. Sebagai contoh: kebutuhan mahasiswa tentu akan berbeda bila dibandingkan anak SMP. Kebutuhan komputer sangat penting, internet, literatur, seminar, dan diskusi-diskusi yang keberadaanya, dan ini berbeda bagi anak tingkat SMP yang mungkin hampir sama tetapi beda jenis dan ragamnya.Tentu lebih banyak mahasiswa kebutuhannya.
  3. Lingkungan
    Lingkungan tempat tinggal sangat besar pengaruhnya terhadap kebutuan manusia. Orang hidup di desa akan sangat jauh berbeda dengan mereka yang hidup di perkotaan. Pola hidup seseorang dipengaruhi oleh alam dimana mereka tinggal.
  4. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
    Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan adanya penemuan-penemuan baru dan produk-produk baru. Munculnya produk baru ini akan memengaruhi orang untuk memiliki sehingga muncul kebutuhan akan produk baru itu.
  5. Tingkat Pendapatan.
    Semakin besar pendapatan seseorang maka semakin besar pula kebutuhan karena mereka memiliki sarana untuk untuk memenuhinya. Demikian pula semakin kecil pendapatannya akan semakin menekan untuk memenuhi kebutuhan.
  6. Status Sosial.
    Semakin tinggi status sosial seseorang biasanya menyebabkan bertambahnya macam kebutuhan. bertambahnya kebutuhan ini juga sangat dipengaruhi untuk menjaga harga diri dan kehormatannya.
  7. Perbedaan selera.
    Seseorang yang memiliki selera yang tinggi, memeiliki kebutuhan apresiasi seni yang tinggi akan memengaruhi orang tersebut akan pemenuhan kebutuannya.

Manusia sebagai Makhluk sosial

Sejak lahir manusia selalu berinteraksi orang lain. Ini bisa dilihat dalam kehidupan kita sehari-hari, semua kegiatan yang dilakukan manusia selalu berhubungan dengan orang lain. Bayi yang baru lahir perlu interaksi dengan ibu, begitu juga dalam perkembangannya selalu dibantu oleh anggota keluarga lain.
Interaksi manusia dengan manusia tersebut menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang selalu hidup bersama dan tidak dapat hidup sendiri dalam memenuhi kebutuhannya. Kerjasama yang baik dalam kehidupan akan sangat membantu manusia dalam menjalankan hidup. Manusia yang yang satu akan melengkapi manusia yang lain. Masyarakat Indonesia memiliki budaya kerjasama yang melekat sejak dahulu, seperti gotong–royong maupun kegiatan-kegiatan bersama lainnya. Budaya kerjasama ini perlu dilestarikan dalam kehidupan yang akan datang dan ini merupakan salah satu perwujudan dalam menggalang persatuan untuk memenuhi kebutuhan bersama baik di bidang ekonomi atau bidang lainnya.